Saturday 17 March 2018

Kisah Sukses Li Ka-shing dari Imigran Jadi Orang Terkaya Hong Kong

Konglomerat Hong Kong Li Ka-shing mengumumkan pensiun, JUmat (16/3/2018) di Hong Kong. - Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Orang terkaya di Hong Kong, Li Ka-shing, mengumumkan pensiun pada Jumat (16/3/2018).

Seperti apa perjalanan bisnis pria berusia 89 tahun itu hingga meraup sukses?
Li adalah seorang imigran tanpa uang sepeserpun pada 1940, hingga menjadi konglomerat seperti sekarang ini di Hong Kong.

Dikutip dari Reuters.com, Li hanya seorang anak magang di pabrik saat usianya 13 tahun. Dia disebut "Superman" di pusat ultra-kapitalis dengan etika kerja dan kesuksesan bisnisnya.

Pria yang telah menggunakan ketajaman bisnisnya, dan juga kebiasaan berinvestasi secara pribadi di samping perusahaannya, mengumpulkan banyak uang yang diperkirakan oleh Forbes sebesar US$35,3 miliar, dan menjadikannya orang terkaya ke 23 di dunia.

"Saya sudah bekerja untuk waktu yang lama, terlalu lama," kata Li santai dan sigap, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (16/3/2018).


1.323.000 Karyawan

Sementara itu, pemujaan Hong Kong terhadap miliarder dan kisahnya yang kaya akan barang mewah telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, tetapi dirinya tetap melangkah keluar dari perusahaan yang paling bergengsi di Asia, yang mencakup lebih dari 50 negara dan 323.000 karyawan pada hitungan terakhir.

Dengan karir yang mencapai 78 tahun sejak keluarganya melarikan diri dari China ke Hong Kong karena dilanda perang, Li membangun kekayaan pertama di bidang plastik dan properti sebelum bergabung dengan kelompok taipan papan atas China di kota tersebut. Pria itu membeli Hutchison Whampoa pada 1979.

Sepanjang jalan, dia membangun ikatan yang kuat, tetapi kemudian menjadi kontroversial. Dia memanggil pelaku usaha dalam negeri untuk ekspansi ke luar negeri, cara tersebut jarang dilakukan oleh pelaku bisnis lokal.

2.Jenius

Hal tersebut juga tidak sama seperti pesaingnya, Swire Pacific dan Jardine Matheson, dia membuktikan dirinya mahir dalam menjual aset.

"Kejeniusan Li Ka-shing yang sebenarnya, bagi saya, belum tentu dalam aset yang dia dapatkan, tapi kemampuannya untuk menjualnya pada saat yang tepat," kata Jonathan Galligan, kepala riset Asia gaming and conglomerates research at CLSA.

"Lihatlah apa saja yang dia jual dan, lebih atau minus satu tahun, sulit untuk mengatakan bahwa dia tidak memilih yang terbaik, itu adalah keterampilan yang luar biasa."

Salah satu kesepakatan yang paling terkenal adalah penjualan unit teleskop Inggris pada tahun 1999, Orange, kepada Mannesmann dari Jerman pada puncak ledakan pasar.

Setelah Vodafone membeli Mannesmann, penghibahan Orange ke France Telecom merupakan rezeki nomplok kedua untuk kerajaan Li, yang mana dirinya mendapat keuntungan $ 21 miliar dari dua transaksi tersebut.

Saat ini, aset masih dipegang oleh Li dalam kapal induknya CK Hutchison Holdings Ltd (0001.HK) termasuk operator pelabuhan kontainer terbesar di dunia, raksasa minyak Kanada Husky, salah satu operator telekomunikasi terkemuka di Eropa serta sekumpulan bisnis Inggris.

Bahkan, karena kecerdasannya tersebut Ratu Inggris menganugerahinya gelar ksatria pada 2000. Setelah mengundurkan diri pun, Li masih akan tetap menjadi penasihat senior kerajaan bisnisnya yang luas.

3.Melawan Kesulitan

Terselubung dalam mitos yang dipenuhi dengan anekdot dan kisah tentang kemalangan keluarganya, nama Li telah identik dengan kesuksesan dalam melawan kesulitan.

Saat menjadi anak magang di pabrik pengikat jam tangan, dia terus menerus menekankan kerja keras dan juga selalu belajar.
Pada usia 19 tahun, dia menjadi general manager pabrik, mengawasi 300 pekerja dan staf kantor, dan pada usia 21 tahun, dia mendirikan pabrik plastik Cheung Kong - dasar kerajaannya.

Pabrik itu, dengan luas 1.000 kaki persegi, dioperasikan sekitar pabrik jam, mendapat keuntungan dari tahun pertama operasinya, dan Li muda tidur di sebuah ruang penyimpanan, yang merupakan salah satu dari banyak cerita tentang penghematannya.

Terlepas dari dongeng penghematan Li dan menjadi dermawan aktif, banyak orang Hong Kong membenci peran yang dimainkan keluarganya dalam ekonomi lokal.

Mereka menyalahkan dominasi oligopolistik taipan seperti Li untuk penyakit sosial termasuk kesenjangan kekayaan yang semakin lebar, reklamasi pelabuhan yang luas, pembongkaran warisan dan harga properti yang tinggi.

Memang benar bahwa akan sulit bagi Li menghabiskan satu hari di Hong Kong tanpa memperkaya kekaisarannya, dan terkadang Hong Kong menggunakan nama dalam penyebutan nama perusahaan "Li\'s Hongkong Electric".

4.Kuasai Hong Kong

Hongkong Electric adalah satu dari dua pembangkit listrik di kota tersebut, sedangkan Cheung Kong adalah salah satu pengembang perumahan terbesar di Hong Kong.

Perusahaannya juga mengendalikan salah satu dari dua rantai supermarket yang dominan, dan satu dari dua apotek terbesar sekaligus salah satu perusahaan telepon seluler terbesar di Hong Kong.

Para ekonom sering berguyon, informasi yang dimiliki olehnya memberikan pandangan yang lebih baik tentang kesehatan ekonomi Hong Kong, daripada informasi pemerintah manapun.

Selama beberapa tahun terakhir, hubungan dekat Li dengan pimpinan Partai Komunis Beijing telah mendapat sorotan.

Li mendapat kritik langka dari beberapa media Pemerintah China beberapa tahun yang lalu, menuduhnya meninggalkan China dengan menjual beberapa aset. Bagaimanapun, Li mengatakan, dirinya telah menolak membelakangi China dan yakin di negara tersebut ada presidennya sendiri, yakni Xi Jinping.

Setelah pensiun, Liakan mengenakan setelan pertempuran baru dan melakukan pekerjaan yayasan amal, terutama mengenai aspek kedokteran dan pendidikan.

Sumber : http://kabar24.bisnis.com