Tuesday 19 December 2017

Jokowi Ajak Masyarakat Menabung di Hari Menabung Nasional

Foto: Ardan Adhi Chandra

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkampanyekan "Ayo Menabung" dalam rangka Hari' Menabung Nasional di Jakarta Covention Center. Kampanye tersebut dilakukan untuk meningkatkan budaya menabung masyarakat di berbagai produk jasa keuangan serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Kampanye "Ayo Menabung" digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) sebagai bagian dari penerapan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dikeluarkan pada tanggal 1 September 2016.

Kampanye "Ayo Menabung" dimaksudkan untuk membangkitkan kembali budaya menabung dan investasi bagi masyarakat Indonesia. Melalui acara ini diharapkan masyarakat luas semakin mengenal ragam produk dan jasa keuangan sebagai sarana untuk melakukan aktivitas menabung dan investasi di lembaga jasa keuangan formal, yang dapat menjadi basis peningkatan likuiditas tabungan domestik untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan kemandirian ekonomi masyarakat.

Hal lain yang menjadi alasan pentingnya kampanye "Ayo Menabung" yaitu rasio savings to GDP Indonesia yang masih relatif rendah, yaitu sekitar 31%, dibandingkan dengan Singapura sebesar 49%, Filipina sebesar 46%, serta China sebesar 49%.

Selain itu, rendahnya budaya menabung saat ini ditunjukkan dengan menurunnya Marginal Propensity to Save (MPS/keinginan untuk menabung) meskipun GDP per kapita meningkat.

Hal ini juga dipengaruhi dengan tingkat akses ke lembaga keuangan formal yang menurut data Bank Dunia 2014 hanya sebesar 36,1% atau Iebih rendah dibanding dengan negara ASEAN lain seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dalam sambutannya mengatakan kampanye "Ayo Menabung" tidak hanya identik dengan menabung di bank, tetapi juga pada produk industri keuangan non bank dan pasar modal.

"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkan produk industri keuangan tidak hanya di tabungan perbankan, namun juga pada sektor industri keuangan non bank seperti menabung untuk perlindungan di asuransi, menabung untuk cicilan di lembaga pembiayaan, menabung untuk hari tua di dana pensiun, menabung emas di pergadaian serta menabung saham dan reksa dana di pasar modal," kata Muliaman dalam kampanye Ayo Menabung di JCC, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Perluasan istilah menabung itu, Ianjutnya merupakan strategi OJK bersama Industri Jasa Keuangan untuk semakin meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan.

Dalam rangka kampanye "Ayo Menabung", selama bulan Oktober 2016, OJK bersama-sama Industri Jasa Keuangan (IJK) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Inklusi Keuangan dengan semboyan "Inklusi Keuangan Untuk Semua".

Selama pelaksanaan bulan inklusi keuangan tersebut, tercatat pembukaan jumlah rekening baru di seluruh industri jasa keuangan sebanyak 3,5 juta rekening, dengan rincian sebagai berikut:
- Pembukaan rekening dana pihak ketiga 3.388.267 rekening.
- Pembukaan polis asuransi 12.482 polis.
- Pembukaan rekening investasi pada pasar modal 14.880.
- Pembukaan rekening pada Dana Pensiun 665.
- Pembukaan rekening pembiayaan 14.321 rekening.
- Pembukaan rekening tabungan emas sebanyak 115.862 rekening.

Saat ini OJK bersama beberapa kementerian dan industri jasa keuangan juga telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat kepada sektor keuangan formal, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah clan berdomisili di daerah-daerah yang belum dapat dijangkau oleh lembaga jasa keuangan.

lnisiatif tersebut di antaranya adalah:

a. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) yang hingga saat ini telah diikuti sekitar 2 juta pelajar

b. Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI). yang saat ini sudah memiliki 1.626.066 nasabah dengan nilai tabungan Rp 63 miliar

C. lnvestasi dalam bentuk reksa dana murah dengan dana investasi awal cukup dengan Rp 100.000.

D. Program JARING untuk memfasilitasi pembiayaan pada sektor perikanan dan kelautan.

E. Layanan Keuangan Mikro atau Laku Mikro merupakan layanan terpadu dengan proses yang sederhana, cepat, akses mudah, dan harga terjangkau. Saat ini sudah diikuti 11 Lembaga Jasa Keuangan dengan total sebanyak 8.857 outlet.

F. Asuransi mikro dengan fitur dan administrasi sederhana bagi masyarakat, untuk memberikan perlindungan terhadap jiwa, usaha, kesehatan, kecelakaan dan kebakaran.

G. Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau dikenal TPAKD, yang memiliki peran mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluasluasnya kepada masyarakat. Saat ini telah dikukuhkan 36 TPAKD di tingkat provinsi/kabupaten maupun kota.

H. Yuk Nabung Saham adalah sebuah kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal melalui shares saving alias menabung saham.

Dalam acara "Ayo Menabung" ini juga dikampanyekan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) sebagai branding dan produk tabungan yang telah dimiliki oleh pihak perbankan, dengan segmen mahasiswa dan pemuda.

Melalui Kampanye "Ayo Menabung" juga didorong agar seluruh pelajar di Indonesia dapat mempunyai tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). (ang/ang)

Sumber : finance.detik.com

Baca Juga : Informasi Resmi..PT AJ Tugu Mandiri memasarkan produk TMpower Link Equity Fund  dapatkan 4 keuntungan sekaligus..